Klik Sini Untuk Besarkan Ruangan Chat



Terapi Rendaman Kaki Ion. Berkesan ataupun tidak?



Terapi Rendaman Kaki Ion. Berkesan ataupun tidak?

Sebelum ini banyak kali kita terserampak dengan mereka yang melakukan terapi ini. Dimana kaki mereka direndamkan di dalam satu bekas yang berisi dengan air. Disamping itu, ada satu alat lain yang dimasukkan ke dalam bekas tersebut. Dikatakan alat inilah yang akan mengeluarkan segala toksin daripada kaki.

Setelah beberapa minit, warna air tersebut akan menjadi keruh dan berubah kepada warna coklat. Jika dibiarkan semakin lama, warna air tersebut akan menjadi lebih pekat dan berkeladak. Orang yang menyediakan rawatan tersebut mesti akan berkata, inilah toxin yang keluar daripada badan pelanggan.



Dalam mata pelajaran kimia tingkatan 4 kalau tak silap saya ada mengajarkan tentang satu proses kimia yang dinamakan sebagai ELEKTROLISIS.

Elektrolisis ini dedifinasikan sebagai satu teknik yang menggunakan arus elektrik utk menghasilkan satu tindak balas kimia

Saya ingin memperkatakan bahawa rawatan tersebut hanya menggunakan proses elektrolisis supaya tindak balas kimia dapat berlaku dan akan menyebabkan warna air bertukar warna. Ianya langsung tidak akan mengeluarkan toxin daripada dalam badan. MESIN TERSEBUT HANYA MENJALANKAN PROSES ELEKTROLISIS.

Anda pun boleh melakukan proses elektrolisis ini dirumah. Prosedurnya adalah

1) Ambil 2 batang rod besi
2) Sambungkan rod besi ini kepada bateri
3) Rendamkan kedua2 rod besi itu ke dalam satu bekas air. Bekas air kecik pun jadi
4) Larutkan sedikit garam ke dalam air supaya arus elektrik dapat bergerak dgn lebih senang.

Keputusannya, air tetap akan menjadi keruh dan berubah kepada warna coklat. Ini disebabkan rod besi pada bahagian cathode akan dioksidakan menjadi ion ferum 3+ yang berwarna coklat. Ion ferum 3+ inilah yang akan menukarkan air menjadi warna coklat sama seperti coklat pada besi yang berkarat.

Seperti yang saya katakan sebelum ini, rawatan ini hanyalah salah satu proses kimia yang mana ia disalahgunakan oleh orang lain untuk menipu masyarakat. Harap kita tidak lagi ditipu oleh rawatan sebegini.



Sekian

Sumber: Root of Science

0 comments:

Post a Comment

Daun Bidara Paling Ditakuti Jin Dan Boleh Merawat Sihir?



Tahukah bahwa ada daun yang merupakan ‘racun’ bagi bangsa jin? Daun ini in syaa Allah bisa digunakan untuk mengobati sihir dan gangguan jin, yakni daun bidara. Al Qur’an menyebutkan daun bidara di beberapa ayat:

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri…” (QS. al-Waqi’ah (56) : 27-29)

“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Bidara.” (QS. Saba :16)

Bagaimana cara menggunakan daun bidara untuk mengobati sihir atau gangguan jin?

Wahb bin Munabih, salah seorang pemuka tabi’in yang ahli dalam sejarah dan ilmu kedokteran menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar daun bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).

Al Qurtubi menceritakan dari Wahab untuk mengobati Sihir: “Diambil 7 helai daun bidara ditumbuk halus lalu dicampurkan air dan dibacakan Ayat Kursi dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan air di ember (yang telah dibacakan ayat-ayat dan juga dicampur bidara) dipakai untuk mandi, In syaa Allah akan hilang sihirnya.” “Dan diutamakan membaca Al Falaq, An Naas, juga ditambah Ayat Kursi karena ayat-ayat itu dapat mengusir Syaitan.”

(Tafsir Ibn Katsir Jilid Satu Terjemahan Singkat Halaman 171)

Selain untuk mengobati sihir dan gangguan jin, daun bidara juga bisa dipergunakan untuk orang yang baru masuk Islam (muallaf), wanita haid yang bersuci, dan juga untuk memandikan jenazah:

1. Mandi Dengan Air yang Dicampur Daun Bidara Untuk Mualaf
“Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

2. Mandi Dengan Air yang Dicampur Daun Bidara Untuk Wanita Haid yang Akan Bersuci
‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)

3. Memandikan Jenazah
“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).

Sumber: ummi-online.com




1 comments:

Post a Comment


Blog Archive

google-site-verification=UIIQk8hKReg9aDe9WrgxXxVavyJYB0E6JwZuqmRWhYQ