Klik Sini Untuk Besarkan Ruangan Chat



Cara Islam Bangkit


Dengan berpegang pada hadis-hadis Rasulullah SAW bahawa Islam akan bangkit untuk kedua kalinya, maka kita sebagai umat Islam harus mengetahui cara yang tepat untuk menagih kebangkitan Islam kedua.

Kebangkitan Islam kedua merupakan janji Allah untuk umat akhir zaman setelah kebangkitan Islam pertama yaitu zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Ini adalah suatu kasih sayang yang sangat besar dari Allah kepada hamba-hambaNya terutama umat Islam di akhir zaman. Namun kita mesti mengetahui cara atau sunatullah Islam diberi kemenangan oleh Allah atau dalam kata lain jalan untuk kebangkitan Islam kedua.

Dalam Islam, cara memperoleh kemenangan dan kejayaan tidak seperti orang bukan Islam mendapatkannya. Dalam Islam cara untuk memperoleh kemenangan dan kejayaan sangat berbeda dan memiliki cara atau sistem tersendiri. Yaitu melalui bantuan Allah, sehingga saat mendapat kemenangan dan kejayaan, umat Islam semakin merasakan kebesaran Allah, merasakan sangat memerlukan Allah, dan menjadi lebih cinta kepada Allah.

Kita sudah jauh dari zaman Rasulullah SAW hidup, tetapi kita masih dapat melihat dan belajar dari sejarah perjuangan para sahabat dan Rasulullah SAW saat itu. Dan juga ada sistem yang Allah berikan agar bara api Islam tetap menyala selepas Rasulullah SAW wafat. Meskipun Rasulullah SAW jasadnya sudah wafat namun menurut keyakinan atau I’tiqad Ahlussunah Wal Jamaah Ruh Rasulullas SAW sangat aktif dalam membantu dan ikut serta dalam perjuangan Islam hingga ke akhir zaman karena Rasulullah adalah Nabi dan Rasul yang terakhir dan untuk Umat Islam hingga ke akhir zaman.

Kalau kita melihat sejarah Islam dalam mendapatkan kemenangan dan kejayaan, cara atau sistemnya tidak seperti sistem yang ada saat itu. Tidak memakai sistem barat, seperti demokrasi, kapitalisme, atau sistem manapun. Dalam Al Qur’an diceritakan pada Surat Al Baqarah ayat 246 – 247, Allah mengajarkan kepada manusia yang ditimpa masalah besar untuk menyelesaikan masalah mereka dengan bertanya kepada Allah melalui orang yang dekat dengan Allah. Atau dengan kata lain bertanya kepada Allah melalui orang² Allah. Di Zaman itu, Bani Israel meminta tolong kepada Nabi Samuel untuk berdoa meminta petunjuk Allah agar di turunkan seorang pemimpin yang dapat memecahkan masalah mereka. Lalu Nabi Samuel pun berdoa dan dengan wahyu kepada Allah, Nabi Samuel menyatakan bahwa Allah telah menunjuk Thalut sebagai pimpinan umat di waktu itu untuk melawan musuhnya. Dan dengan Izin Allah mereka memenangkan pertempuran. Padahal Thalut hanya seorang petani yang tidak dikenal oleh kebanyakan masyarakat di zamannya. Ia tidak memiliki pengalaman apapun dalam bidang ekonomi, politik, apa lagi militer. Tetapi begitulah bila Allah sudah berkehendak, maka Allah pilih pemimpin-Nya dan Allah turunkan bantuan-Nya.

Tapi bagaimana dengan kita umat di akhir zaman ini yang sudah ditinggal oleh Rasulullah SAW? Bagaimana kita dapat mengubah nasib kita?

Rasulullah pernah bersabda :
ALLAH mengutuskan pada ummat ini di setiap awal 100 tahun, orang yang akan memperbaharui urusan agama-Nya (mujaddid) (Riwayat Abu Dawud)

Yang dimaksudkan dengan hadis ini adalah selepas WAFAT nya Rasulullah SAW, di setiap awal 100 tahun hijriah Allah akan mengutus seorang hamba-Nya ke dunia, yang tugasnya untuk menghidupkan kembali ajaran Islam di kurun itu. Orang ini tidak membawa ajaran baru, tetapi menunjukkan kepada manusia cara mengamalkan Islam dengan tepat dan indah di zamannya.

Pada orang orang seperti inilah Jadwal Allah yang ada di sela-sela ratusan ribu hadis Rasulullah itu, yang berlaku untuk zaman itu, akan di ungkapkan secara DETAIL.

Bahkan keberadaan mujaddid ini sendiri termasuk dalam Jadwal Allah juga. Sudah tercatat rapi dalam sejarah nama para mujaddid yang lahir di setiap awal kurun. Bermula dari Sayidina Umar Bin Abdul Aziz, Imam Syafi’i, Iman Abu Hasan Al Ashaari, Imam Ghazali, Imam Sayuti, dan lain-lain lagi. Sampai saat ini semuanya sudah berjumlah 14 orang. Kita dunia sedang menanti mujaddid kurun ke 15. Kita beruntung berada di Awal Kurun ini.

Pemimpin atau Mujaddid ini akan mengembalikan fitrah manusia dan mengajak manusia kembali kepada Allah. Jika manusia telah dekat dengan Allah maka Allah akan membantu dan membela umat Islam sehingga Umat Islam diberi kemenangan dan kejayaan. Kaedah atau sistem ini juga dilakukan di zaman para sahabat. Para sahabat 13 tahun dikenalkan oleh Rasulullah SAW dengan Allah hingga para sahabat mabuk dengan Allah, baru tahun ke 11 kenabian syariat pertama tentang shalat baru turun. Sehingga para sahabat melaksanakan syariat atas dasar cinta kepada Allah bukan karana terpaksa atau dipaksa.

Begitulah sistem Allah untuk mengembalikan kejayaan dan kemenangan Islam. Harus ada Pemimpin yang Allah tunjuk dan ada pengikut dan sistem yang mengikutinya atau dalam kata lain pemimpin itu mesti bersama dengan jamaahnya. Pemimpin ini bukan ditunjuk-tunjuk oleh manusia dengan sistem demokrasi tetapi ditunjuk oleh Allah melalui orang² Allah. Begitu juga dengan kebangkitan Islam kedua, cara dan jalannya seperti itu, mesti ada pemimpin yang ditunjuk oleh Allah untuk memulai kebangkitan Islam kedua.

Wallahu a'lam.



Rujuk: Disini



0 comments:

Post a Comment


Blog Archive

google-site-verification=UIIQk8hKReg9aDe9WrgxXxVavyJYB0E6JwZuqmRWhYQ