Mengapa Mumia Firaun Tutankhamun Ditemui dengan Penis Berdiri
Mumi Firaun Mesir paling terkenal di dunia, Raja Tutankhamun, ditemui terkubur dengan kondisi penis menegak 90 darjah. Penemuan itu telah membantu pengkaji menemukan revolusi keagamaan yang dimulai oleh ayahnya.
Menurut ahli sejarah Mesir Kuno dari American University di Cairo, Salima Ikram, cara pengebumian yang pelik itu adalah upaya untuk membuatnya tampil sebagai Osiris -dewa maut atau akhirat.
"Juga merupakan usaha untuk melawan Raja Akhenaten yang merupakan ayah kepada Raja Tutankhamun, yang mendirikan sebuah agama monoteistik -dari memuja banyak dewa menjadi satu dewa," kata Ikram.
Dia menambahkan, Raja Tut tidak setuju dengan agama baru ayahnya. Ketika Tut dinobatkan menjadi firaun pada usia 10 tahun pada 1333 Sebelum Masehi (SM).
Dia langsung memerintah selama sembilan tahun di masa-masa penting dalam sejarah Mesir Kuno, sebelum meninggal pada umur 19 tahun.
"Pada masa pemerintahannya, Raja Tut melakukan perubahan dengan kembali ke agama Mesir sebelumnya yang menyembah berbagai dewa," ujar Ikram.
Ikram juga menambah, penis yang sedang ereksi itu menunjukkan bahawa Raja Tut adalah seorang Osiris. Sebabnya, sejauh ini belum pernah ditemui mumia dengan kondisi seperti itu.
"Hal ini diperkuat dengan penemuan mumia Raja Tut yang dipenuhi dengan minyak berwarna hitam. Kondisi balutan tubuh berwarna hitam itu menggambarkan bahawa dirinya adalah Osiris iaitu penguasa Mesir kuno," jelas Ikram.
Hasil terperinci dari penelitian ini telah diterbitkan di Jurnal Etudes et Travaux.
sumber: us.teknologi.news.viva.co.id
1 comments:
muda lagi dah meninggal
Post a Comment